Reli Dolar Tersendat, Logam Kuning Bangkit dari Level Terendah 2,5 Tahun
Wednesday, September 28, 2022       03:53 WIB

Ipotnews - Harga emas rebound dari level terendah 2,5 tahun, Selasa, karena sedikit jeda dalam reli dolar membantu memulihkan daya tarik  bullion  yang dihargakan dengan  greenback,  meskipun risiko dari kenaikan suku bunga tetap ada.
Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi USD1.629,69 per ounce pada pukul 24.46 WIB, setelah melonjak lebih dari 1% menjadi USD1.642,29 di awal sesi, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (27/9) atau Rabu (28/9) dini hari WIB.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,2% menjadi USD1.636,20 per ounce.
"Hari ini hanya sedikit pemulihan setelah beberapa pelemahan ekstrem yang terlihat selama beberapa hari terakhir...tetapi saya tidak berpikir benar-benar ada perubahan mendasar yang terjadi di pasar emas," kata Ryan McKay, analis TD Securities.
Dolar mundur dari tingkat tertinggi dua dekade, mendorong investor untuk beralih ke emas, yang telah jatuh ke level terendah sejak April 2020 di USD1.620,20 pada sesi sebelumnya. Dolar yang lebih lemah membuat emas menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Harga emas juga diuntungkan dari "rebound harga dari tekanan jual baru-baru ini dan aksi  short-covering  dari trader berjangka  short-term ," ujar Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Namun, emas menghadapi tekanan dari kenaikan suku bunga agresif yang cenderung meningkatkan  opportunity cost  memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Bank sentral AS perlu menaikkan suku bunga setidaknya satu persen lagi tahun ini, kata Presiden Fed Chicago, Charles Evans, Selasa.
"Kita pada dasarnya masih dalam lingkungan yang cukup lemah untuk emas dengan Fed yang agresif dan beberapa pembicara Fed sepanjang minggu ini kemungkinan akan menekankan bahwa suku bunga akan lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama," ucap McKay.
"Kita bisa melihat harga turun di bawah level USD1.600."
Sementara itu, harga perak di pasar spot naik 0,3% menjadi USD18,39 per ounce.
"Dengan sektor elektronik global berjuang dan latar belakang ekonomi global yang lebih umum terlihat memburuk, kami pikir harga perak akan tetap di bawah tekanan selama sisa tahun ini," tulis Capital Economics.
Platinum turun 0,6% menjadi USD846,53, sementara paladium meningkat 1% menjadi USD2.066,67. (ef)

Sumber : Admin